Hilangnya AirAsia QZ8501 dan Air France 447
Sejumlah ahli penerbangan menyebut, faktor cuaca lah yang diduga ikut andil sebagai penyebab hilangnya AirAsia QZ8501. Pilot Iriyanto sempat minta izin bergeser haluan dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan. Hanya itu yang sempat ia sampaikan. Lalu kontak terputus dan pesawat hilang dari radar.
"Apapun yang terjadi, kejadiannya sangat cepat. Sang pilot sibuk melakukan banyak hal ketimbang bicara dengan menara ATC (air traffic control)," kata pengamat penerbangan John Cox, seperti kutip dari CTV News, Selasa (30/12/2014).
Namun, Karl Moore, ahli penerbangan dari McGill University mengatakan, adalah hal tak biasa pilot tak menyalakan sinyal bahaya (distress call) elektronik maupun radio sebelum pesawat jatuh.
"Sepertinya sesuatu yang mendadak terjadi," kata dia. Kedua ahli tersebut mengatakan, cuaca buruk bukan satu-satunya faktor yang bisa membuat pesawat jatuh. Ada lebih dari 100 ribu penerbangan di seluruh dunia, kebanyakan harus melalui cuaca tak bersahabat yang sama, dan selamat.
Cox mengaku pernah berbincang dengan sejumlah pilot yang kerap terbang di atas Laut Jawa, di rute yang sama yang ditempuh AirAsia QZ8501. Dan para penerbang mengatakan, kondisi seperti itu kerap terjadi. "Benar, saat ini adalah musim hujan, ada banyak petir, namun kami terbang di sana setiap hari," kata Cox menirukan pernyataan para pilot.
Kombinasi cuaca buruk -- juga kesalahan manusia -- menjadi penyebab kecelakaan di masa lalu. Pesawat Air France Penerbangan 447 yang membawa 228 orang yang menempuh rute Rio de Janeiro ke Paris celaka di Lautan Atlantik pada 1 Juni 2009.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, para penyelidik menyimpulkan instrumen yang rusak akibat kristal-kristal es yang terbentuk saat pesawat memasuki awan, juga unsur kesalahan pilot sebagai penyebab kecelakaan.
Icing atau pembentukan kristal es mungkin juga menjadi faktor dalam insiden yang menimpa Air Asia.
Menurut infomasi kotak hitam, Air France Penerbangan 447 terbang di ketinggian 11,5 kilometer di atas permukaan air laut, ketika pilot diduga tak sengaja memperlambat pesawat -- sebuah tindakan yang membuat kapal terbang itu jatuh. Hanya butuh 3 menit 30 detik hingga ia jatuh ke laut. Tak ada sinyal bahaya yang dipancarkan kala itu.
Sementara AirAsia berada di ketinggian 9,8 km saat pilot melakukan kontak terakhirnya.
No comments:
Post a Comment